PULAU BALANG/BELANG
Tulisan : Emil Jamal (Yayasan Sosial dan Lingkungan /SIKU)
Teluk Balikpapan merupakan kawasan perairan dalam yang memiliki karakteristik tersendiri.Letaknya yang membela Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara mejadikan perairan ini menjadi kawasan berdiamnya beberapa vegetasi yang unik dan di lindungi.
Salah satu sumberdaya teluk adalah keberadaan pulang Belang sekarang di sebut Pulau Balang.Menurut hasil survey lapangan SIKU tahun 2005,Pulau ini memiliki luas sekitar 310,36 hektar dan memiliki garis pantai sepanjang 9,695,50 meter atau kira-kira 9,70 km.
Pulau ini sempat menjadi konflik dan perdebatan antara Kelurahan Maridan Kecamatan Sepaku dan Kelurahan Pantai Lango,Kecamatan Penajam.Secara geografis letaknya lebih dekat dengan Pelabuhan Tanjung Kenangan Maridan.Namun secara historis masyarakat Kelurahan Pantai lebih banyak yang beraktifitas dan mengelola di dalamnya sejak dulu kala dengan membuka kebun atau berladang dan menjaga kelestarian hutan mangrovenya.
Pulau Balang atau Belang terletak sangat strategis hampir tepat ditengah Alur Perairan Dalam Teluk Balikpapan (Semoi Waterway).Sebelah Barat Pulau Balang ada 3 (tiga) pulau-pulau kecil lainnya yaitu Pulau Jepang (luas 30,09 ha),Pulau Pelarian (luas 23,42 ha) dan Pulau Datuk (16,09 ha). Sebelah Timur ada Sungai Tempadung dan sebelah utara ada Kelurahan Maridan.Sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan perairan Kelurahan Pantai Lango.
Vegetasi tumbuhan bakau dan mangrove mengelilingi seluruh lingkaran Pulau Balang dengan ketebalan berkisar antara 10 meter hingga 50 meter kearah darat.Tumbuhan penutup sebagian rawa-rawa,alang-alang dan sebagian oleh pepohonan campuran.Disebelah Timu,Utara dan Selatan perairan juga terdapat terumbu karang sebagai tempat berkumpulkan bibit ikan dan udang.
Disekitar perairan Pulau Balang sering dijumpai satwa air langka dan dilindungi yaitu Duyung (Dugong Dugon) dan Pesut (Orcaella Brevirostris).Sedangkan jenis burung yang sering dijumpai dipulai Balanga yaitu Bulung Elang Hitam (Ictinaetus Malayensis) dan beberapa jeni lainnya.
Sejak Penajam menjadi Kabupaten tahun 2002,Pulau Balang mulai dilirik masyarakat sekitar yang dominasi warga Kelurahan Pantai Lango.Hingga warga masyarakat ada yang berkebun baik sayuran hingga kelapa sawit.
Pulau Balang termasuk pulau-pulau kecil yang tidak berpenghuni atau tidak ada kelompok masyarakat yang berdomisili atau menetap.
Pulau Balang juga memiliki sumberdaya alam lain yaitu batubara.Lapisan batubara banyak terlihat dipinggiran sebelah selatan pulau apabila air surut.
Namun yang patut disayangkan rencana jembatan penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan ini akan melintas di atas Pulau Balang.Mengapa harus melalui dan melintas di atas Pulau Balang?
Pada tahun 2005 Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur melalui Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kalimantan Timur merencanakan untuk membuat jembatan penghubung antara Kab.Penajam Paser Utara dan Kota Balikapapan.Dan pembahasan Dokumen Kerangka Acuan (KA) AMDAL.Dokumen ANDAL serta RPL-RKL di bahas oleh Tim Komisi AMDAL Propinsi dan masyarakat sekitar lokasi tahun 2006 di Kantor Badan Lingkungan Hidup Propinsi Kalimantan Timur.
Menurut Buku Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Jembatan Pulau Balang,sebenarnya Bappeda Propinsi sebagai Departemen Teknis pada tahun 1999 pernah menyusun ANDAL dan telah disetujui oleh Komisi AMDAL Pusat Departemen Pekerjaan Umum .Namun sesuai dengan PP No.27 Tahun 1999 mengenai batas waktu dokumen AMDAL adalah 3 (tiga) tahun maka dokumen AMDAL yang telah disetujui harus dilakukan review kembali.Pekerjaan tapak proyek Jembatan Pulau Balang mulai dilakukan sejak tahun 2006.
Keberadaan vegetasi flora dan fauna serta bentang alam yang ada di Pulau Balang mulai terancam kerusakan.Daya dukung lingkungan dan bentang alam Pulau drastic akan mengalami perubahan yang signifikan.Pemasangan tiang pancang yang dilakukan sebelah timur dan barat pantai.Dikwatirkan juga akan mengancam kerusakan mangrove.Fenomena Kenampakan Pesut dan Dugong Dugon tidak aka nada lagi.Sungguh malang nasib mu Pulau Balang/Belang.
Kabupaten Penajam Paser Utara menunjukan adanya ekosistem barisan karang tidak hanya ada di pulau gusung tanjung jumlai,tapi juga ada di perairan Pulau Balang.Karang di perairan ini juga memperlihatkan bahwa presentasi penutupan karang keras termasuk dalam kategori jarang (poor) atau kurang baik dengan kondisi antara 17,20 % - 36,52 %.Hal ini disebabkan kurang baiknya factor-faktor pendukung pertumbuhan karang di tempat tersebut antara lain kecerahan air,suhu air dan salinitas.
Table : Persentase Tutupan Komponen Penyusun di Tiga Lokasi Pengamatan
di sekitar Pulau Balang
Benthic Life Form | ST - I | ST - II | ST - III |
Biotik | | | |
1.HC (Hard Coral/Karang Keras) | 18,12 | 17.20 | 36.52 |
2.SC (Soft Coral/Karang Lunak) | - | 4.94 | - |
3.Algae | 44.64 | 5.56 | 2.22 |
4.Fauna Lain | 27.84 | 6.84 | 1.20 |
Sub-Total | 90.60 | 34.54 | 39.94 |
Abiotik | | | |
1.RCK (Rock/Bongkahan Batu) | 7.20 | 50.12 | 13.42 |
2.SI (Silt) | 2.20 | 15.34 | 46.64 |
Sub-Total | 9.40 | 65.46 | 60.06 |
Tabel : Komposisi Jenis Ikan dan Sebarannya
di Tiga Lokasi Pengamatan Sekitar Pulau Balang
No | Komposisi Taksa | Sta 1 | Sta 2 | Sta 3 |
Indikator Ikan | | | | |
I | Family CHAETODONTIDAE (Butterflyfishes) | | | |
| 1.Celmon rostratus | X | X | X |
| 2.Parachaetodon ocellatus | X | X | |
Ikan Mayor | | | | |
II | Family POMACENTRIDAE (Damseis) | | | |
| 1.Stegastes fasciolatus | X | | X |
| 2.Neopomacentrus azyron | X | | X |
III | Family SIGANIDAE (Rabbitfishes) | | | |
| 1.Siganus sp. | | X | X |
Ikan Target | | | | |
IV | Family LUTJANIDAE (Snappers) | | | |
| 1.Lutjanus sp. | | X | X |
Tidak masuk dalam kategori | | | | |
V | Family CARANGIDAE (Jack fish) | | | |
| 1.Gnathodon speciousis | | X | X |
***Arsip SIKU***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar